pict source: pengenbuku.net |
Di Negeri di Ujung Tanduk
kehidupan semakin rusak, bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi.
Di Negeri di Ujung Tanduk
para penipu menjadi pemimpin, para penghianat menjadi pujaan, bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian.
Tapi di Negeri di Ujung Tanduk
setidaknya, kawan, seorang petarung sejati akan memilih jalan suci, meski habis seluruh darah di badan, mengusap segenap air mata, dia akan berdiri paling akhir, demi membela kehormatan.
No comments:
Post a Comment