Nyonya, siapa aku? Aku terus bertanya pada manusia di sekitarku. Tentang bagaimana aku berada, pribadiku dan hidupku. Hening. Mereka memberiku diam. Ya, mereka sama bingungnya denganku.
Nyonya, kenapa kau
membawa aku di dunia ini? Dunia yang tak dapat aku pahami. Sangat rumit
membentur otakku. Sampai rasanya aku semakin sakit untuk berada di dalamnya.
Keluarkan aku. Tolong.
Nyonya, apakah aku
ini kumpulan yang terbuang? Semua di sekelilingku terasa seperti benda tak
bertuan. Rasanya begitu juga denganku. Dan apakah benar pula yang ada di
benakmu? Jika tidak, lalu kapan kau akan terus lupa menanyakan kabarku?
Nyonya, tidakkah
kau tau aku sangat merindukanmu? Bukan rindu akan ragamu, tapi akan jiwamu. Aku
sangat rindu berdialog denganmu. Aku ingin menceritakan diorama hidupku yang
membingungkan ini dan kembali bertanya untuk ribuan kali, ”Siapa aku?”
Nyonya, tidakkah
ada seditik waktu bagiku? Apakah kau terlalu terbuai melayani dunia? Aku ingin
sesaat mendengar suaramu. Anggap saja sebagai obat rindu bagiku. Agar aku akan
semakin yakin bahwa aku memang sungguh milikmu.
@dianmarth
22
April 2012
No comments:
Post a Comment