"Jadilah SUPERHERO bagi dirimu sendiri dan bagi orang-orang di sekitarmu. Orang yang hebat jauh lebih berguna bagi hidupnya dan orang lain."
"Jangan pernah menjadi satu-satunya SUPERHERO. Banyak orang-orang yang mati karna menjadi satu-satunya SUPERHERO. Soe Hok Gie, Munir, banyak yang lainnya. Lebih baik menjadi biasa, namun bersatu bersama semuanya. Jadi SUPER DUPER HERO."
"Sesuatu yang terlalu SUPER nantinya akan membunuh orang-orang di sekitarnya. Menjadi hebat tak selama luar biasa. Kerendahan hati saya rasa lebih istimewa."
Sejak kecil, aku tak pernah terlepas dari siaran pahlawan fantasi di layar televisi. Mungki ini seperti candu masa kecil. Candu untuk menjadi SUPER suatu saat nanti. Tak hanya aku, semua yang pernah mengalami masa kecil akan merasakan hal yang sama. Rasanya acara berdurasi 30 menit sampai satu jam ini mampu menyihir seluruh mimpi orang yang melihatnya. Semua dalam satu mimpi yang hampir sama. Menjadi SUPERHERO.
Aku juga begitu. Pernah dan bahkan sering, berandai-andai menjadi SUPERHERO. Rasanya menjadi sesuatu yang luar biasa dan terpandang itu menarik. Seperti membuat bahagia, selalu. Namun sepertinya waktu mengajarkan aku banyak tentang arti sebuah pahlawan (HERO). Sedikit lebih, mimpi bodoh masa kecilku mulai pergi. Entah kemana.
Aku rasa tidak.
No comments:
Post a Comment