pict source: http://thatgamecompany.com/games/journey/ |
Ada saat di mana aku memimpikan sebuah perjalanan. Bukan
perjalanan yang menghasilkan kenangan untuk dapat dibagi, dalam bentuk cerita
atau buah tangan. Hanya sebatas perjalanan yang tidak lebih dari makna berjalan
itu sendiri. Bergerak maju dari suatu titik ke titik lain.
Aku ingin menginjak pasir yang tak berbatas, menghirup udara
yang luas, dan memandang langit tak berujung. Aku tak mengharapkan perjalanan
yang memiliki batasan waktu dan kemampuan. Aku ingin menjadi petualang yang
abadi.
Aku tidak butuh pendamping atau seseorang yang dapat menjadi
penawar kesendirian. Aku menolak kebersamaan, aku ingin menikmati romantisme
ini seorang diri. Meminang alam yang sudah terlalu lama digauli banyak manusia.
Berdialog dengan bulan dan bintang, walau dengan bahasa yang tak terdengar
sedikitpun.
Aku juga tidak butuh peta apalagi penunjuk arah. Aku tidak
memiliki tujuan, karna yang kulakukan hanya bergerak maju. Melangkahkan kaki
sampai akhirnya tubuhku yang melumpuhkan betisku, mematikan jemariku, dan
membungkam mulutku. Sampai pada batas, alam menidurkanku dalam bilik yang
beranjang tanah, berselimut lemah,
dan beratapkan kembang melati.
Perjalananku baru benar-benar dimulai.
No comments:
Post a Comment