Friday 27 September 2013

Kau dan Secangkir Candu

pict source: intensoespresso.tumblr.com

Jangan menegak secangkir kafein terburu-buru. Waktu kita masih cukup untuk bermanja sejenak dengan aromanya. Mengamati setiap ampas yang mengendap. Begitu juga dengan waktu kita.

Taukah kau, jika aku mengagumi caramu menarik genangan air kehitaman itu ke dalam kerongkonganmu. Dan memasang raut puas setelahnya. Sudut bibirmu yang menyeringai menahan kepulan uap panas.

Setengah mati kau menahan candu, tak masalah bagiku. Karna kau selalu menakar dengan baik bagaimana harus perpesta dengan kafein. Kapan, di mana, dan dengan siapa.

Dan kali ini aku sudah menemukan canduku sendiri. Tidak dengan kafein atau dengan latar hujan yang menguasai waktu. Hanya sebatas sosokmu dan secangkir candu.


No comments:

Post a Comment