Sunday 5 August 2012

Perjalanan menuju mimpi




"Orang-orang di luar lingkaran pikiraku mulai semakin sibuk. Ada bingung dan akhirnya melakukan segalanya dengan kacau. Ada yang sangat hati-hati meletakkan peralatan mereka ke dalam koper. Ada yang termenung diam. Ya, mereka sebentar lagi akan melakukan perjalanan. Perjalanan menuju mimpi."

Mungkin orang-orang di sekitarku bisa melihatku dalam keadaan yang cukup aman. Aku sudah duduk di kursiku dengan sabuk pengaman lengkap. Dan sebentar lagi pesawat ini akan menerbangkanku. Tapi jauh-jauh di dalam hatiku, aku tak merasa ini sesuatu yang benar. Aku duduk di kursi yang salah. Benar-benar salah.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Aku diam dan berfikir. Bagaimana bisa aku duduk tanpa memperhatikan jalan yang ku ambil. Aku terlalu sibuk memikirkan masa depanku dan akhirnya mengambil jalan apapun yang ada di hadapanku.

Aku punya pilihan, dan itu pilihan yang baik. Untukku dan ke depannya nanti. Orang-orang di sekitar ku pun begitu bersemangat mendengarkan pilihanku dan bagaimana nanti aku berada di dalamnya. Tapi sayangnya itu hanya berakhir menjadi wacana diriku semata. Aku gagal dalam perjalan menuju perang yang sesungguhnya..

Tuhan, bisakah aku berjalan mundur untuk satu dua tahun kebelakang. Di mana aku masih sibuk mempersiapkan perlengkapanku. Dengan segala keterbatasan menuju mimpi. Di mana aku masih sepenuh hati, membawa pilihanku menjadi bagian hidupku. Di mana aku belum mengenal kata menyerah.

Tuhan, kini aku menyerah. Benar-benar menyerah. Aku sudah duduk dan bersabuk pengaman. Aku tak bisa lari dan meninggalkan kursiku. Aku sudah terpenjara dalam perjalanan menuju mimpi.

Yang salah.

No comments:

Post a Comment