maaf..
entah untuk yang kesekian kalinya..
aku tak lagi dapat menghitung berapa maaf yang terlontar.
untuk yang kesekian kalinya..
maaf mbak Dian ga bisa memberikan kebanggaan yang lebih.
dengan tidak menembus UGM untuk yang ke 3 kalinya..
maaf mbak Dian belum menunjukkan yang terbaik.
hanya golongan "biasa-biasa" di UB.
maaf karna mbak Dian hanya memiliki semangat..
bukan bakat bawaan dari kelompok sosial..
maaf kalau nantinya semangat itu hanya berbuah kecil..
karna tak semua semangat berjalan baik..
maaf kalau bukan angka tinggi yang mbak Dian bawa pulang..
hanya sebuah tunas harapan untuk masa depan..
maaf kalau jarak semakin menjauh..
sehingga sering rindu merasuk..
maaf jika mbak Dian sering menyusahkan..
dan entah kapan bisa terbalas..
mungkin maaf tidaklah mampu mengganti segalanya..
maaf hanyalah penyesalan tanpa arti..
mungkin harus ada "terima kasih" terlontar.
dari hati kecilku ini.
untuk ayah mamaku di seberang sana.
No comments:
Post a Comment